Book Appointment Now
Apa Itu Glaukoma?
Glaukoma adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan tinggi di dalam bola mata, yang secara perlahan merusak saraf optik—bagian penting yang bertugas mengirimkan informasi visual dari mata ke otak. Jika tidak ditangani dengan baik, glaukoma dapat menyebabkan penyempitan lapang pandang secara bertahap hingga akhirnya berujung pada kebutaan permanen.
Di dalam mata, terdapat cairan bernama aqueous humor yang seharusnya mengalir keluar secara teratur melalui saluran khusus. Pada penderita glaukoma, aliran cairan ini terganggu, sehingga cairan menumpuk dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam bola mata. Tekanan inilah yang menekan dan merusak saraf optik. Glaukoma bisa terjadi secara perlahan selama bertahun-tahun tanpa gejala (glaukoma sudut terbuka), atau muncul secara tiba-tiba dengan gejala berat (glaukoma sudut tertutup).
Gejala Glaukoma
Pada tahap awal, glaukoma sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga sering disebut sebagai “pencuri penglihatan diam-diam.“ Namun, beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:
- Penglihatan mulai menyempit dari sisi samping (seperti melihat dari dalam terowongan)
- Mata terasa berat atau nyeri, terutama di malam hari
- Melihat lingkaran cahaya (halo) di sekitar lampu
- Penglihatan tiba-tiba kabur disertai nyeri hebat dan mual (pada kasus glaukoma akut)
Apakah Glaukoma Bisa Disembuhkan?
Kerusakan saraf akibat glaukoma tidak bisa dipulihkan, namun perkembangannya bisa dikendalikan jika dideteksi sejak dini dan segera ditangani. Pengobatan glaukoma bertujuan untuk menurunkan tekanan bola mata agar tidak semakin merusak saraf. Penanganan glaukoma bisa berupa:
Obat tetes mata khusus
Pemeriksaan rutin tekanan mata
Tindakan laser seperti Laser Peripheral Iridotomy (LPI)
Operasi jika diperlukan
Dengan perawatan yang tepat dan disiplin, banyak pasien glaukoma dapat mempertahankan penglihatannya dan menjalani hidup secara normal.
Tindakan di KMB
1. Pemeriksaan awal untuk mengukur tekanan mata.
Kedua alat ini digunakan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata (intraokular pressure), yang merupakan indikator utama dalam mendiagnosis glaukoma.
Non-Contact Tonometri
Non-Contact Tonometri: menggunakan hembusan udara ringan ke permukaan mata tanpa menyentuhnya. Alat ini sangat nyaman dan cepat, sering dipakai untuk skrining awal.
Tono-Pen
Tono-Pen adalah alat portabel yang menyentuh mata dengan lembut (biasanya setelah diberikan obat tetes bius lokal). Alat ini digunakan jika hasil dari non-contact tonometri kurang akurat atau jika diperlukan pemeriksaan lanjutan yang lebih detail.
Perimetri
Perimetri adalah pemeriksaan untuk memetakan lapang pandang mata, atau seberapa luas area yang bisa Anda lihat tanpa menggerakkan mata. Tes ini sangat penting dalam mendiagnosis dan memantau glaukoma, karena penyakit ini sering kali menyebabkan penyempitan penglihatan secara perlahan dari tepi (perifer). Dengan perimetri, dokter dapat mengetahui area mana dari penglihatan Anda yang mulai terganggu—bahkan sebelum Anda menyadarinya sendiri.
2. Tindakan penanganan lanjutan
Tindakan lanjutan jika ditemukan tekanan tinggi atau risiko penyumbatan aliran cairan di mata.
Laser Peripheral Iridotomy (LPI)
Laser Peripheral Iridotomy (LPI) adalah prosedur non-bedah menggunakan sinar laser yang membuat lubang kecil di bagian tepi iris (bagian berwarna mata) untuk memperlancar aliran cairan di dalam mata. Prosedur ini mengurangi tekanan intraokular dan mencegah glaukoma sudut tertutup yang bisa muncul tiba-tiba dan sangat berbahaya.
Tindakan Operatif Glaukoma
Jika tekanan dalam bola mata tetap tinggi dan tidak bisa dikendalikan dengan obat atau laser, maka dokter dapat merekomendasikan tindakan operatif. Operasi glaukoma bertujuan untuk membuat saluran pembuangan baru agar cairan dalam mata bisa keluar dengan lebih lancar, sehingga tekanan mata turun dan risiko kerusakan saraf bisa diminimalkan. Jenis operasinya bisa berbeda tergantung kondisi pasien, namun semuanya bertujuan untuk menjaga penglihatan agar tidak terus memburuk.
Pertanyaan Tentang Glaukoma Pada Mata ?
Apakah glaukoma bisa menyebabkan buta?
Ya, jika tidak ditangani sejak dini, glaukoma bisa menyebabkan kebutaan permanen.
Apakah glaukoma menular?
Tidak. Glaukoma bukan penyakit menular.
Gejala glaukoma seperti apa?
Pada tahap awal sering tanpa gejala. Seiring waktu, bisa menyebabkan penglihatan menyempit dan kabur.
Bagaimana cara mengetahui saya terkena glaukoma?
Melalui pemeriksaan tekanan bola mata, saraf optik, dan lapang pandang di klinik mata.
Bisakah operasi ditanggung BPJS atau asuransi?
Bisa Klinik Mata Bitung membantu pasien memproses penggunaan BPJS atau asuransi. Jika ada pertanyaan mengenai hal tersebut silahkan hubungi “+62822 – 8666 – 6688
Haruskah saya rawat inap setelah operasi?
Tidak perlu. biasanya dilakukan secara rawat jalan dan pasien bisa pulang di hari yang sama.
Apakah operasi selalu diperlukan?
Tidak. Beberapa kasus bisa ditangani dengan obat tetes mata atau laser.
Bisakah glaukoma dicegah?
Tidak bisa sepenuhnya dicegah, tapi bisa dideteksi lebih awal dengan pemeriksaan rutin.
Kapan harus periksa mata?
Sebaiknya rutin setiap tahun, terutama jika punya faktor risiko glaukoma.
Temui Dokter Kami
Dokter yang siap melayani dan menangani semua keluhan anda

Dr. Franciscus Paparang, Sp.M
Spesialis Katarak

Dr. Clarina Nurtani, Sp.M
Spesialis Katarak

Dr. Maria Oratmangun, Sp.M
Spesialis Katarak
Buat Janji Temu
Periksa mata anda dengan proses yang mudah